Bab 48

Meski ranjang besarnya empuk, otak Wen Qiao masih pusing dan pusing.

Mengapa pria ini selalu penuh kekerasan, tidak bisakah dia bersikap lembut?

Wen Qiao tidak bisa berkata-kata, dan bangkit dengan dahinya, tetapi tiba-tiba didorong kembali oleh pria itu.

Tubuh tinggi yang penuh dengan hormon laki-l...

Masuk dan lanjutkan membaca