Bab [46] Mengatur dengan Sepenuh Hati

Eko Saputra mengangguk. "Tunggu aku di sini." Setelah berkata demikian, ia berbalik dan meninggalkan ruang privat itu.

Ponsel Maya Wijaya juga berdering. Ia melirik layar, nama Kakek Hakim tertera di sana.

Dengan sigap ia mengangkat telepon. "Halo, Kakek."

"Maya, kamu di mana? Kok Kakek nggak lih...

Masuk dan lanjutkan membaca