Bab 81

“Gak bisa lagi, Dek, jangan dipijat lagi, cukup.”

Kak Qin sepertinya sudah minta ampun.

Aku melihat seprai yang sudah seperti peta besar, tapi aku pura-pura tidak tahu.

Aku berhenti, kedua tanganku juga sudah lelah.

Aku tidak hanya memijat pantat, tapi juga paha dan betisnya, benar-benar pijat selur...

Masuk dan lanjutkan membaca