Bab 215

Terpojok tanpa jalan keluar di depan, dan musuh mengejar dari belakang, wajah Syafira pucat pasi. Sambil menangis, dia berkata kepada Lino, "Lino, maafkan aku, aku yang telah menyeretmu ke dalam masalah ini."

"Apa-apaan sih, kita sudah terpojok, kalau kita loncat masih ada sedikit harapan untuk sel...

Masuk dan lanjutkan membaca