Bab [18] Semua Karena Kamu

Tengah malam, kepala Anisa Ananda mulai berdenyut hebat, rasanya seperti mau pecah.

Dengan kesadaran yang masih remang-remang, ia merangkak bangun dari tempat tidur, menelan sebutir obat penurun panas, lalu kembali berbaring.

Keesokan harinya, dering telepon yang begitu nyaring membangunkannya.

T...

Masuk dan lanjutkan membaca