Bab [44] Rasa Nyeri

Setelah kembali dengan keraguan di hati, Sari masih menyambutku seperti biasa di depan pintu, sementara ayah duduk di sofa dengan tangan dibalut gips sambil menonton televisi. Saat makan malam, perhatianku terus tertuju pada ekspresi Sari dan ayah. Setelah menjalani sehari penuh penyesuaian, keduany...

Masuk dan lanjutkan membaca