Bab 708

“Mana mungkin!” Aku menepis tangannya.

“Baiklah, baiklah, kalau nggak mau lihat, ya nggak usah. Aku cuma bercanda kok!” kata Wulijun dengan nada tak puas. “Kalau begitu, lanjut pijatannya ya!”

Dia kembali berbaring.

“Makanya, aku jarang memijat perempuan.” Aku duduk kembali. “Biasanya cuma pijat ...

Masuk dan lanjutkan membaca