Bab 1922

Astaga, hati Bima terasa mencelos. Jangan-jangan, "senjata"-nya benar-benar tidak berfungsi? Ini adalah momen paling krusial. Jika ia hanya bisa menatap kemaluan Kinanti tanpa bisa menembusnya, ia akan menyesal seumur hidup.

Bima mengertakkan gigi dan kembali naik ke atas tubuh Kinanti. Ia melet...

Masuk dan lanjutkan membaca