Bab 91

Kami berdiri di antara sisa-sisa pertempuran, udara dipenuhi aroma tanah yang terbakar dan bara yang masih menyala. Aku terengah-engah, bukan karena pertempuran, tetapi karena pertunjukan kekuatan dan keanggunan murni oleh Pyra, Pendeta Tinggi Rathika Sang Penulis Darah. Dia seperti sosok dari legen...

Masuk dan lanjutkan membaca