Bab 47

Musim gugur yang dingin membawa suasana yang muram. Hua Feiqing berdiri di reruntuhan Pavilion Tiga Puluh Dua, pandangannya menyapu hamparan tanah yang kini hanya menyisakan abu. Terlihat jelas betapa hebatnya pertempuran semalam. Hua Wenhai, yang telah mengatur segala urusan pasca perang, menghampi...

Masuk dan lanjutkan membaca