Bab 254

Saat Xia Tongtong menangis, rasanya hatiku hancur berkeping-keping. Aku segera menghiburnya, "Tongtong yang baik, jangan menangis. Kamu hanya pulang ke rumah, bukan berpisah selamanya."

"Tapi, Mama mungkin akan mengirimku ke luar negeri lebih awal."

Kata-kata adik iparku membuat hatiku berdebar.

...

Masuk dan lanjutkan membaca