Bab 273

Massimo duduk di teras rumahnya sambil menikmati secangkir kopi hangat. Pagi itu, angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga melati dari kebun di belakang rumahnya. Ia merenung, memikirkan perjalanan hidupnya yang penuh liku.

"Mas, kamu ngapain di situ sendirian?" suara lembut istrinya, Siti, mengagetka...

Masuk dan lanjutkan membaca