Bab 161


Hujan masih turun di kota Bandung. Gundukan tanah merah masih basah. Sebuah nama tertulis di atas batu nisan. Paramitha masih termenung menatap nanar nama itu. Kedua matanya sembab, air matanya telah mengering. Ia hanya mampu membisu dan berharap bahwa semua yang terjadi hanyalah mimpi.

“Pulang,...

Masuk dan lanjutkan membaca