Bab [19] Lelang

“Terima kasih.” Shinta Qirani tersenyum sambil menerima cangkir teh itu.

Beberapa hari terakhir, Aryo Sutrisno seperti bayangan kecil yang selalu mengikuti di sekelilingnya. Mata besarnya yang cerah memancarkan pikiran-pikiran yang tak perlu diucapkan pun sudah bisa terbaca jelas.

Shinta Qirani me...

Masuk dan lanjutkan membaca