Bab 98

“Baiklah, sayang, biarkan aku mencicipi roti putihmu dulu. Sayang, kamu sudah melahirkan dua anak, tapi roti putih ini masih begitu bulat dan montok, sangat seksi. Tidak heran kamu adalah wanita tercantik di Desa Gunung Dingin. Sayang, kamu adalah harta yang tak ternilai bagiku, berapapun harganya a...

Masuk dan lanjutkan membaca