Bab [22]

Mendengar itu, bibir tipis Rina Wulan menegang menjadi garis lurus. Meskipun ia tidak ingin membicarakan topik ini, Kakek Tanoto tetap saja menyebutnya secara samar-samar.

“Kakek, semuanya sudah berlalu. Urusan kami jangan dipikirkan lagi, tolong jaga kesehatanmu.”

Wajah Kakek Tanoto tampak serius...

Masuk dan lanjutkan membaca