Bab 302

"Nurul Aina," belum sempat dia habiskan kata-katanya, dia sudah tergesa-gesa memegang perutnya dan meringkuk kesakitan, wajahnya pucat, ekspresinya sangat menyakitkan, dan dahinya penuh dengan peluh sejuk.

Aku tak sempat berfikir panjang, segera mengangkat dia dari pintu dan berlari turun ke bawah,...

Log masuk dan teruskan membaca