Bab 96

Setibanya di lorong, Zainal membiarkan Liyana duduk di atas pangkuannya, benda kerasnya menekan punggungnya.

"Pervert!" Liyana berpusing sedikit, tetapi Zainal memeluknya erat-erat, membuatkan punggung Liyana menggesel pada kemaluannya, memberikan Zainal rasa kenikmatan.

"Sayang, pusinglah." Zainal ...

Log masuk dan teruskan membaca