Bab 192

Satu ciuman panas, ketika bibir kami berpisah, kedua-duanya terengah-engah, si manis memandangku dengan mata yang menggoda, "Uncle jahat, sangat jahat."

"Mana ada saya jahat?"

Aku tersenyum, menggunakan tangan yang satu lagi untuk mengalihkan dari kelopak basahnya, mencengkam kolar bajunya dan men...

Log masuk dan teruskan membaca