Bab 859

Setitik air mata jernih meluncur dari sudut mata, perlahan-lahan mengalir turun di leher putih dan panjang Kak Yun.

Luqman menelan liur, api yang telah padam di dalam hatinya kembali menyala dengan tidak tertahankan.

“Cikgu Luqman, terimalah saya, kalau tidak saya tak tahu bagaimana nak beritahu...

Log masuk dan teruskan membaca