Bab 488

Seluruh katil sudah terpalit dengan bau keintiman antara kita.

“Kuatkan sikit.”

Aku menahan sabar, dan berkata sekali lagi. Kali ini, Makcik Bai menggigit giginya, menutup matanya, dan dengan mulut terbuka dia menjerit, “Baba.” Suaranya agak kabur, aku tidak pasti sama ada dia memanggil “baba” ata...

Log masuk dan teruskan membaca