Puteri dan Alkimia - Bahagian 17

Koridor istana masih membawa kesejukan waktu subuh ketika Lissandra menemui Tristan. Abangnya berdiri di tepi tingkap, wajahnya keras, posturnya tegak seperti seorang tentera. Cahaya pagi yang pucat memahat bayang-bayang di wajahnya — pandangannya, dingin dan tajam, seolah-olah diukir dari ais, seak...

Log masuk dan teruskan membaca