Bab [31] Kamu Harus Mendorongku

Sandi hanya mendengarkan dalam diam, membiarkan ibunya meluapkan emosi. Setelah beberapa saat, ia melihat wajah ibunya yang kini memerah dan suaranya yang terdengar bertenaga, sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit.

“Kalau Ibu sudah tidak apa-apa, aku pulang dulu. Ibu istirahat saja yang ba...

Masuk dan lanjutkan membaca