Bab [36] Didesak

Andra Gunawan tersenyum misterius. "Coba tebak."

Sandi Nanda menggelengkan kepala dan mengangkat bahu dengan pasrah. "Memangnya aku ini peramal? Mana bisa aku menebak isi pikiranmu."

"Aku dengar kamu ikut kompetisi, tadinya aku mau pulang untuk menyemangatimu. Tapi, pesawatku delay, jadi aku pikir...

Masuk dan lanjutkan membaca