Bab [41]: Cemburunya Adrian Kusuma

Sari Fenanto menutup mulutnya menahan tawa. "Pak Kartono bisa saja, saya mana pantas untuk putra Bapak."

Bambang Kartono mengibaskan tangannya dengan mantap, lalu berkata pada asistennya, "Sana, panggil anak bandel itu kemari. Bilang saja aku mau mengenalkannya pada seorang teman."

Raut wajah Adri...

Masuk dan lanjutkan membaca