Bab 45

Merzal tampak sibuk berpikir. Ia belum mau menjawab pertanyaan dari Bima.

Bayangan wajah sang kekasih menari-nari di pelupuk matanya. Ia pun mengucek sembari menghembuskan napas kasar.

"Sialan!" umpat Merzal.

"Kamu kenapa, Zal? Jangan marah, ya! Aku cuma tanya aja kok, kalau nggak dijawab juga nggak...

Masuk dan lanjutkan membaca