Bab [33] Jangan Ada Mahar

Malam itu, Anila berguling-guling di atas tempat tidur tanpa bisa tidur, pikirannya bergantian antara pemandangan tragis di Perkebunan Viraleta, berita pertempuran setahun yang lalu, dan akhirnya tatapan sinis dari Cantini.

Surat sudah terkirim, Anila hanya berharap segera menerima balasan untuk me...

Masuk dan lanjutkan membaca