Semua Bab of Sang Putri Hamil Kabur Usai Diceraikan
- 1. Bab [1] Kita Bercerai
- 2. Bab [2] Kembali dengan Anak-anak
- 3. Bab [3] Salah Mengenali di Bandara
- 4. Bab [4] Ayah Terburuk
- 5. Bab [5] Cewek Manis Palsu Berkualitas Rendah
- 6. Bab [006] Pengakuan Empat Kembar
- 7. Bab [7] Dia Berani Kembali
- 8. Bab [8] Apakah Kamu Masih Memikirkannya?
- 9. Bab [9] Diletakkan di Bawah Hidung, Mau Main Bagaimana pun Bisa
- 10. Bab [10] Bukannya Ada Kamu
- 11. Bab [11] Mengabaikan Steven Siahaan
- 12. Bab [12] Pak Siahaan benar-benar penuh kasih
- 13. Bab [13] Enam Tahun yang Lalu Dia Sudah Putus Asa
- 14. Bab [14] Tidak Meliriknya Sedikit Pun
- 15. Bab [15] Kamu Seharusnya Sudah Basah di Bawah Sana
- 16. Bab [16] Apakah Pak Siahaan Begitu Tak Tahu Malu?
- 17. Bab [17] Dia Memarahinya, Tapi Memintanya Jangan Keberatan?
- 18. Bab [18] Tentu Saja Aku Melakukannya untuk Dia
- 19. Bab [19] Minta Maaf Padanya?
- 20. Bab [20] Kecanduan
- 21. Bab [21] Kamu Takut Apa?
- 22. Bab [22] Lulus dengan Lancar
- 23. Bab [23] Mungkin Kak Kedua dan Kak Ketiga Terlalu Merindukan Kami
- 24. Bab [24] Bagaimanapun juga, dia adalah anak kandung
- 25. Bab [25] Tetap di Sisi Baru Bisa Bermain
- 26. Bab [26] Apakah Steven Siahaan Semudah Itu Diajak Bicara?
- 27. Bab [27] Menodai Tubuh Mulia Pak Siahaan
- 28. Bab [28] Hubungan Sosial yang Buruk, Tidak Ada yang Menjenguknya
- 29. Bab [29] Apakah Anda Tidak Bisa Berbicara dengan Baik Jika Anda Peduli pada Orang Lain?
- 30. Bab [30] Apa yang Kamu Gunakan untuk Melawanku
- 31. Bab [31] Hanya Bisa Menunggu
- 32. Bab [32] Biarkan Steven Siahaan Mengatakan Langsung Kepadaku
- 33. Bab [33] Apakah Dia Begitu Menghargai Kencannya dengan Lara Lestari?
- 34. Bab [34] Saya Tidak Ingin Membicarakan Bisnis Sekarang
- 35. Bab [35] Anda Tidak Bisa Mengatakan Sesuatu yang Baik?
- 36. Bab [36] Benar-benar Menjijikkan
- 37. Bab [37] Berciuman dengan Seseorang di Dalam Lift
- 38. Bab [38] Pertama Kali Merasa Sangat Gugup
- 39. Bab [39] Aku Selalu Berpihak Padamu
- 40. Bab [40] Kedengarannya Seperti Nama Seorang Pria
- 41. Bab [41] Pak Siahaan Marah Lagi
- 42. Bab [42] Harus Bertukar Identitas Lagi
- 43. Bab [43] Dia Tidak Bisa Memuaskanmu?
- 44. Bab [44] Ketahuan
- 45. Bab [45] Belajar Sendiri
- 46. Bab [46] Mengapa Dia Harus Menyamar Menjadi Orang Lain?
- 47. Bab [47] Kiara Lestari Bisa Memikirkan Ide Seperti Itu?
- 48. Bab [48] Saya Kira Kamu Tidak Merasa Sakit
- 49. Bab [49] Lihat Apakah Dia Ingin Kalian Pergi atau Kami Pergi
- 50. Bab [50] Tidak Pernah Melihat Raja Berebut Barang dengan Perunggu
- 51. Bab [51] Coba Lihat Apakah Kamu Bisa Membantuku Menemui Dia
- 52. Bab [52] Pak Siahaan Salah Menelepon
- 53. Bab [53] Nona Lestari mengira aku ingin mencium kamu?
- 54. Bab [54] Apa yang Dia Harapkan
- 55. Bab [55] Wajah Sakit Tak Tertahankan
- 56. Bab [56] Kekasihmu Ada di Sana
- 57. Bab [57] Kamu yang Melakukannya untukku
- 58. Bab [58] Tubuhnya yang Lembut Membungkusnya
- 59. Bab [59] Dengan Sengaja Menarik Orang Ke Sana
- 60. Bab [60] Dia Tersenyum, Dunia Akan Berubah
- 61. Bab [61] Kondisi Khusus
- 62. Bab [62] Desain Steven Siahaan
- 63. Bab [63] Sejak Lara Lestari Kembali
- 64. Bab [64] Bagaimana Pak Siahaan dari Keluarga Kami Bisa Buta?
- 65. Bab [65] Dia Tidak Layak, Apakah Kamu Layak?
- 66. Bab [66] Bagaimana kamu bisa di sini?
- 67. Bab [67] Pria Ini, Aku Tidak Mau Lagi
- 68. Bab [68] Istriku, tidak perlu merepotkan Pak Dharma
- 69. Bab [69] Pak Siahaan Cemburu
- 70. Bab [70] Nona Lestari, Apakah Ini Peduli Pada Saya?
- 71. Bab [71] Kamu Tidak Suka Aku, Aku Juga Tidak Suka Kamu
- 72. Bab [72] Bagaimana Bisa Begitu Menjijikkan
- 73. Bab [73] Apakah Kamu Bodoh
- 74. Bab [74] Kamu sampai harus cemburu tentang ini?
- 75. Bab [75] Kita Saudara Harus Selalu Kompak dan Bersama
- 76. Bab [76] Lara Lestari, tanganku sakit
- 77. Bab [77] Jika Saya Tahu Keterampilan Pak Siahaan Begitu Buruk
- 78. Bab [78] Jika Kamu Tidak Menciumnya dengan Paksa, Apakah Aku Akan Memukulmu?
- 79. Bab [79] Nyonya Tahu Akan Marah
- 80. Bab [80] Beberapa Hari Tidak Dipukul, Rasanya Aneh
- 81. Bab [81] Roh Jahat yang Tak Pernah Pergi
- 82. Bab [82] Apakah Kamu Kantong Sampah, Bisa Memuat Begitu Banyak
- 83. Bab [83] Membatalkan Kerjasama dengan CLOUD
- 84. Bab [84] Tidak Mungkin Seumur Hidup!
- 85. Bab [85] Pak Siahaan belum pergi?
- 86. Bab [86] Sangat Menjijikkan
- 87. Bab [87] Kamu Tidak Berhak Bicara di Depanku
- 88. Bab [88] Sampai di Sini
- 89. Bab [89] Lara Lestari Benar-benar Serius?
- 90. Bab [90] Berakhir Sepenuhnya
- 91. Bab [91] Siapa yang Memakinya
- 92. Bab [92] Apakah Kalian Mau Bekerja Sama dengan Saya?
- 93. Bab [93] Apakah Kamu yang Salah Bicara atau Aku yang Salah Dengar
- 94. Bab [94] Marah Padamu
- 95. Bab [95] Pak Siahaan Apakah Sedang Menghina Orang?
- 96. Bab [96] Nona Lestari Benar-benar Berbeda Selera
- 97. Bab [97] Cara Menciptakan Pertemuan yang Tampak Kebetulan
- 98. Bab [98] Mengusik dengan Bebas di Mulutnya
- 99. Bab [99] Lara Lestari, kamu pegang di mana?
- 100. Bab [100] Kotor Langsung Buang
- 101. Bab [101] Satu Menjebak Kakak, Satu Menjebak Kakak Perempuan
- 102. Bab [102] Biarkan Aku Mati Sendiri di Sini
- 103. Bab [103] Jika kamu mengatakannya seperti itu, aku memaafkanmu
- 104. Bab [104] Tamu Terhormat yang Disambut Langsung oleh Pak Sumantri
- 105. Bab [105] Lara Lestari, Pergilah Mati!
- 106. Bab [106]
- 107. Bab [107] Membalikkan Fakta
- 108. Bab [108] Kamu masih ingin membunuh orang di klubku?
- 109. Bab [108] Menyinggung Tamu Kehormatanku
- 110. Bab [109] Tong Cuka Tumpah
