Bab [89] Hampir Tidak Tahan

Mata Luna Limanto berbinar, "Kalau begitu, aku boleh bertemu anakku?"

Marco Wijaya kembali mencondongkan tubuhnya, bibir tipisnya sedikit terangkat. "Boleh, tapi kamu minta maaf dulu!"

Ia mengangkat alisnya. "Kalau tidak minta maaf, jangan harap bisa bertemu anakmu!"

Apa?

Kenapa kembali lagi ke...

Masuk dan lanjutkan membaca